DISIPLIN DAN LEADERCHIP ADALAH
DASAR DARI KEBERHASILAN SUATU TUGAS
(
Dianjurkan Guna Memenuhi Mata Kuliah Pembentukan Karakter 2 )
OLEH:
DENI SETYAWAN
NIM
: 111510501088
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2012
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Disiplin dan
leadership sangat penting
di dalam
kehidupan,
terutama untuk memotivasi seseorang agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara
perorangan maupun kelompok.
Disamping itu disiplin bermanfaat
mendidik seseorang untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang
ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang
pengetahuan tentang peraturan,
prosedur, dan kebijakan yang
ada merupakan penyebab
terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak
pimpinan sebaiknya memberikan
program orientasi kepada anggotanya yang baru, karena
seorang anggota tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada
tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain
memberikan orientasi, pimpinan
harus menjelaskan secara rinci
peraturan peraturan yang sering
dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui,
sebaiknya diinformasikan kepada
staf melalui diskusi aktif.
Di sini peranan sebagai
seorang pemimpin diibutuhkan. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan
baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah
dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa
pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin
manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik.
Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit.
Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik.
1.2
Tujuan
Agar mahasiswa dapat menyadari
betapa sungguh disiplin itu penting dalam perkembangan pribadi seseorang serta lebih
memahami dan mendalami tentang kepemimpinan.
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang
masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis dapatkan.
Permasalahan sebagai berikut antara lain :
a.
Bagaimana menjadi pemimpin sejati?
b.
Bagaimana cara
menjadi orang yang disiplin?
c.
Bagaimana agar menjadi pemimpin yang dapat menjalankan
suatu tugas?
1.4 Pemecahan Masalah
a. Menjadi
seorang pemimpin sejati haruslah mengaggap bahwa kepemimpinan bukanlah jabatan
atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri
seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi
kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh,
ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada
lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati.
b. Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan
dari dalam diri mahasiswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka
apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia.
c. Pemimpin haruslah memiliki wawasan yang luas
agar nantinya dapat menjalankan suatu organisasi atau tugas dengan baik,
pemimpin juga harus mengetahui tentang tori-teori kepemimpinan, juga harus
bersikap loyal kepada anggotanya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Konsep
disiplin berkaitan dengan tata tertib, aturan, atau norma dalam kehidupan
bersama (yang melibatkan orang banyak). Menurut Moeliono (1993: 208) disiplin
artinya adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, aturan, atau
norma, dan lain sebagainya. (Srijanti Djarot, dkk, 1994).
Menurut
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang
kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari
pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
Menurut
Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan
mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang
baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima
kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia
sendiri mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan. Menurut Davis and Filley,
Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang
yang melakukan suatu pekerjaan memimpin. (Wijaya,
2007).
Kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and
directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence,
respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang
sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara
royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.
BAB 3. PEMBAHASAN
Disiplin
dan leadership sangat penting di dalam kehidupan, terutama untuk memotivasi seseorang agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara
perorangan maupun kelompok.
Kedisiplinan adalah
suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukan nilai – nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan dan ketertiban. Beberapa faktor yang memperngaruhi
kedisiplinan yaitu diri sendiri, keluarga, pergaulan di lingkungan.
Manfaat kedisiplinan adalah membuat seseorang
menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, serta dapat
mengerti bahwa kedisiplinan itu amat sangat penting bagi masa depannya kelak,
karena dapat membangun kepribadian siswa yang kokoh dan bisa diharapkan berguna
bagi semua pihak.
Kepemimpinan erat kaitanya dengan
disiplin, menjadi seoran pemimpin haruslah mempunyai sikap disiplin yang baik
agar bisa memberikan contoh serta motivasi bagi anggotanya di dalam suatu
organisasi.selain itu kedisiplinan merupakan dasar keberhasilan dari suatu
tugas.
3.1 Hakikat
Kepemimpinan
Dalam
kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan
sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan
serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan
satu dengan lainnya.
menurut
Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun,
dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari
kepemimpinan Pancasila adalah :
a.
Ing
Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya
menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
b.
Ing
Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa
dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
c.
Tut
Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya
berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Seorang
pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak
memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang
terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai
pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa : Pemimpin adalah orang yang mendapat
amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau
mengatur orang lain.
Kepemimpinan
adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau
melakukan pap yang diinginkan pihak lainnya.”The art of influencing and
directing meaninsuch away to abatain their willing obedience, confidence,
respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang
sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama
secara royal untuk menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.
3.2 Kepemimpinan Sejati
Kepemimpinan adalah
sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau
tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau
gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri
seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi
kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh,
ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada
lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi
pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan
lahir dari proses internal (leadership from the inside out ).
Kepemimpinan
sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan
adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan
seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga,
bagi lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi
negerinya. ” I don’t think you have to be waering stars on your
shoulders or a title to be leadar. Anybody who want to raise his hand can be a
leader any time”,dikatakan dengan lugas oleh General Ronal Fogleman,Jenderal
Angkatan Udara Amerika Serikat yang artinya Saya tidak berpikir anda
menggunakan bintang di bahu anda atau sebuah gelar pemimpin. Orang lainnya yang ingin mengangkat tangan dapat
menjadi pemimpin di lain waktu.
Sering
kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang
dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota
tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati
adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dam
maximizer.
Konsep
pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima
oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan
pujian (honor & praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi
hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah
kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble).
Pelajaran
mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah
hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa
bangsanya dari negara yang rasialis menjadi negara yang demokratis dan
merdeka.Selama penderitaan 27 tahun penjara pemerintah Apartheid, justru
melahirkan perubahan dalam diri Beliau. Sehingga Beliau menjadi manusia yang
rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selam
bertahun – tahun.
Seperti
yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa
kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang
dipimpinnya. Perubahan
karakter adalah segala – galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan
dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya
integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi
serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.
3.3 Cara
Menjadi Seseorang Yang Disiplin
Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan
dari dalam diri mahasiswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka
apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia.
Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan antara lain
a.
datang ke kampus
tepat waktu
b.
rajin belajar
c.
mentaati
peraturan yang ada
d.
mengumpulkan
tugas yang diberikan tepat waktu
e.
melakukan tugas
piket sesuai jadwalnya
f.
memotong rambut
jika kelihatan panjang
g.
taat dalam
beribadah
h.
selalu berdoa
sebelum memulai sesuatu dan masih banyak lagi.
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kepemimpinan
erat kaitanya dengan disiplin, menjadi seoran pemimpin haruslah mempunyai sikap
disiplin yang baik agar bisa memberikan contoh serta motivasi bagi anggotanya
di dalam suatu organisasi.selain itu kedisiplinan merupakan dasar keberhasilan
dari suatu tugas.
Pemimpin
yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang
mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan.
Rahasia
utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari
kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang
pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk
memperbaiki orang lain. Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang
diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam
diri seseorang.
Disiplin itu sangat diperlukan.
Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna sebagai tolak ukur mampu
atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat penting. Selain itu
sikap disiplin sangat diperlukan untuk di masa depan bagi pengembangan watak
dan pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan bagi
seluruh pihak.
3.2 Saran
Sangat
diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk
memimpin diri sendiri. Selain itu
kepemimpinan haruslah disertai dengan sikap disiplin.
Daftar Pustaka
Srijanto Djarot, Drs., Waspodo
Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah Menngah Umum. Surakarta; PT.
Pabelan.
Wijaya.2007.Pengaruh Kepemimpinan
dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru di SMP Negeri 1 Sukorame
Lamongan.http//www.ilmiahpendidikan.com201004pengaruh-kepemimpinan-danmotivasi.html.
diakses pada tanggal 8 maret 2012.
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................
i
BAB 1.
PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar
Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan...................................................................................................2
1.3 Rumusan
masalah.................................................................................2
1.4 Pemecahan
masalah..............................................................................2
BAB 2. TINJAUAN
PUSTAKA................................................................3
BAB 3.
PEMBAHASAN...........................................................................4
BAB 4.
PENUTUP.....................................................................................8
4.1
Kesimpulan...........................................................................................8
4.2 Saran.....................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar