Selasa, 04 Desember 2012

Laporan Pembuatan Esktrak Pestisida Nabati


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Upaya meningkatkan hasil pertanian khususnya dalam mengatasi serangan Opt terus berkembang,  dan lebih cenderung memperhatikan beberapa aspek seperti keamanan lingkungan, kesehatan manusia dan ekonomi, maka muncul istilah ”integrated pest control”, integrated pest control dan selanjutnya menjadi integrated pest management (IPM), dan dikenal dengan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Konsep PHT muncul sebagai tindakan koreksi terhadap kesalahan dalam pengendalian hama yang dihasilkan melalui pertemuan panel ahli FAO di Roma tahun 1965. Di Indonesia, konsep PHT mulai dimasukkan dalam  Keputusan Presiden No. 3 tahun 1986 dan UU No.12/1992 tentang sistem budidaya tanaman. Namun tidak tepatnya penggunaan pestisida akibat lemahnya kontrol maka penggunaan pestisida juga tidak memberikan efek baik bagi lingkungan dan kesehatan.
Usaha peningkatan produksi pertanian tidak hanya dilakukan melalui pemupukan tetapi juga melalui upaya perlindungan tanaman agar tanaman bebas dari serangan hama penyakit. Untuk pemberantasan hama tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai jenis zat kimia yang disebut dengan pestisida.. Namun penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan. Dampak negatif ini akan terus terjadi seandainya kita tidak hati-hati dalam memilih jenis dan cara penggunaannya. Adapun dampak negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan pestisida diantaranya : Tanaman yang diberi pestisida dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang, daun, dan buah. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada hewan pemakan tumbuhan tersebut termasuk manusia. Secara tidak langsung dan tidak sengaja, tubuh mahluk hidup itu telah tercemar pestisida.
            Oleh karena itu, maka mulai dikembangkan pestisida nabati yaitu pestisida yang tidak menggunakan bahan kimia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki beberapa khasiat untuk mebunuh atau mengendalikan OPT, baik dengan aroma yang menyengat, dengan rasa yang tidak enak maupun dengan kandungan alami pada tumbuhan tersebut yang dapat membunuh serangga. Penggunaan pestisida nabati merupakan salah satu solusi dalam mengendalikan OPT, khususnya pada tanaman padi, disamping dapat mengurangi efek kerusakan lingkungan maupun dampak terhadap kesehatan yang ditimbulkan akibat penggunaan bahan kimia pada pestisida atau pestisida kimia.
            Di Indonesia terdapat 50 famili tumbuhan penghasil racun. Famili tumbuhan yang dianggap merupakan sumber potensial insektisida nabati antara lain Meliaceae, Annonaceae, Asteraceae, Piperaceae dan Rutaceae. Selain bersifat sebagai insektisida, jenis-jenis tumbuhan tersebut juga memiliki sifat sebagai fungisida, virusida, nematisida, bakterisida, mitisida maupun rodentisida. Pestisida nabati dapat berfungsi sebagai penghambat nafsu makan (anti feedant), penolak (repellent), penarik (atractant) dan berpengaruh langsung sebagai racun.

1.2  Tujuan
1.    Mengetahui cara pembuatan pestisida
2.    Agar mahasiswa dapat membuat pestisida nabati














BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Thamrin dkk, (2008), Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi sudah lama digunakan, bahkan sama tuanya dengan pertanian itu sendiri. Sejak pertanian masih dilakukan secara tradisional, petani di seluruh belahan dunia telah terbiasa memakai bahan yang tersedia di alam untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Pada tahun 40-an sebagian petani di Indonesia sudah menggunakan bahan nabati sebagai pestisida, diantaranya menggunakan daun sirsak untuk mengendalikan hama serangga
Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat Pestisida nabati bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi di alam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan. Selain itu pestisida nabati juga tidak akan mengakibatkan resurjensi maupun dampak samping lainnya, justru dapat menyelamatkan musuhmusuh alami (Untung, 1993).
Ekstrak mimba dan cengkeh telah banyak dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan jamur patognik tanaman ekstrak atau eugenol asal daun, bunga dan gagang cengkeh telah dibuktikan toksik terhadap F. oxysporum, F. solani, R. lignosis, P. capsici, S. Roflsii dan R. solani  Thielaviopsis paradoksa . Kombinasi penggunaan produk cengkeh dan kompos limbah tanaman telah terbukti dalam mengendaliakan penyakit busuk batang panili (BBP) antara 75 – 85% (Tombe, M, 2008).
Mimba (Azadirachta indica A. Juss) merupakan tumbuhan yang umum ditanam sebagai tanaman peneduh. Tanaman ini mempunyai potensi yang tinggi sebagai insektisida botanik. Karena bersifat toksid terhadap beberapa jenis hama dari ordo Orthoptera, Homoptera, Coleoptera, Lepidoptera, Diptera dan Heteroptera. Daun dan biji mimba diketahui mengandung Azadirachtin. Mengingat tanaman ini tersedia dalam jumlah yang relatif banyak, maka para ahli biologi di Indonesia sejak tahun 1980-an mulai banyak yang mencoba menggunakan ekstrak mimba untuk mengendalikan hama tanaman. Ekstrak mimba dapat dibuat secara sederhana dengan menggunakan air sebagai pelarut. Salah satu cara pengendalian hama di lapangan ialah dengan menyemprotnya pada tanaman. Konsentrasi penyemprotan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengendalian hama dan produksi tanaman. Penyemprotan ekstrak daun mimba secara periodik dan tepat konsentrasi diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman termasuk sawi yang merupakan objek penelitian. Karena senyawa tumbuh-tumbuhan umumnya mempunyai tingkat residu yang pendek (singkat), sehingga kurang menguntungkan pada saat serangan hama yang berat. Konsentrasi penyemprotan ekstrak daun mimba secara periodik dan tepat konsentrasi diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman kedele (Bukhari, 2008).
Insektisida nahati adalah herasal dari bahan tumbuhan yang diekstraksi kemudian diproses men,jadi konsentrat dengan tidak mengubah struktur kimianya. Insektisida ini mudah terurai atau terdegradari sehingga tidak persisten di alam ataupun pada bahan makanan. Oleh karena itu insketisida nabati sangat aman hagi manusia dan lingkungan sera disamping itu pula untuk mendukung pertanian organik dan di lain pihak untuk mengurangi penggunaan insektisida sintetis, diperlukan alternatif pengendalian yang ramah lingkungan dan murah harganya. Salah satunya adalah dengan menggunakan insektisida yang hcrasal dari bahan alami asal tumbuhan. Insektisida nahati ini memiliki sifat spesifik sehingga arnan hagi musuh alami hama. Residunya pun mudah terurai sehingga aman hagi lingkungan. Bahan bakunya dapat diperoleh dengan mudah dan murah (Indriani, 2006).


BAB 3. METODOLOGI

3.1  Waktu dan Tempat
Praktikum “pembuatan ekstrak pestisida nabati” dilaksanakan pada hari jumat, 23 November 2012 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Jember.

3.2  Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1.    Blender
2.    Timbangan

3.2.2        Bahan
3.2.2.1 Ekstrak Nimba
1. 100 gram daun nimba
2. alkohol 70% 1cc
3. 2 liter air.

3.2.2.2 Ekstrak daun sirsak
1. 50 lembar daun sirsak
2. satu genggam ﴾100 gr) rimpang jaringau
3. satu suing bawang putih
4. sabun colek 20 gr

3.2.2.3 Ekstrak Sirtem ﴾Sirih dan Tembakau)
1. 50 lembar daun sirsak
2. 5 lembar daun tembakau
3. 20 liter air
4. 20 gr sabun colek

3.2.2.4 Ekstrak Belengse ﴾Nimba, Lengkuas, Serai)
1. 8 kg daun nimbi
2. 6 kg lengkuas
3. 6 kg serai
4. 20 kg sabun colek
5. 20 liter air

3.3      Cara Kerja
1.    Menumbuk halus semua bahan dengan masing – masing ekstrak.
2.    Mengencerkan dengan air
3.    Larutan kemudian disaring.
4.    Larutan kemudian diendapkan  semalam
5.    Larutan siap diaplikasikan ketanaman
6.    Serangga akan mati setelah 2-3 hari


















BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 HASIL
PESTISIDA NABATI
WARNA
AROMA
ENDAPAN
1
2
3
1
2
3
1
2
3
EKSTRAK MIMBA
HIJUAU
HIJAU TUA
HIJUA TUA
M
TM
TM
ME
ME
ME
EKSTRAK DAUN SIRSAK
HIJUA KEKUNINGAN
HIJUA KEKUNINGAN
HIJAU KEHITAMAN
M
M
M
ME
ME
ME
EKSTRAK SIRTEM
HIJAU TUA PEKAT
HIJAU TUA PEKAT
HIJAU TUA PEKAT
TM
TM
TM
ME
ME
ME
EKSTRAK BELENGSE
HIJAU MUDA
HIJAU MUDA
HIJUA KEKUNINGAN
TM
TM
TM
ME
ME
ME

Ket:
M        : Menyengat
TM      : Tidak Menyengat
ME      : Mengendap

4.2 Pembahasan
Petani sampai saat ini belum dapat melepaskan diri dari pestisida. Walaupun harganya relatif mahal, tetapi mudah sekali digunakan dan hasilnya dapat dilihat langsung setelah perlakuan. Untuk menghadapi tantangan yang demikian, perlu dipilih alternatif yang cara kerjanya mirip dengan insektisida tetapi tidak memberikan efek terhadap lingkungan. Satu alternatif pengendalian hama yang murah, praktis, dan relatif aman terhadap kelestarian lingkungan adalah insektisida yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Insektisida tersebut dapat dibuat dengan pengetahuan yang terbatas dan mudah terurai di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya termasuk manusia dan hewan.
Alam sebenarnya telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman. Memang ada kelebihan dan kekurangannya. Kira-kira ini kelebihan dan kekurangan pestisida nabati.
Kelebihan:
1. Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari
2. Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian
3. Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relative lebih aman pada manusia dan lingkungan
4. Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
5. Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
6. Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
7. Murah dan mudah dibuat oleh petani
Kelemahannya:
1. Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
 2. Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
3. Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
4. Kurang praktis
5. Tidak tahan disimpan.
Secara ekonomis, maka biaya pestisida nabati yang dikeluarkan petani relatif lebih ringan dibanding pestisida sintetis, di mana harga pestisida sintetis di era sekarang lebih mahal. Pestisida nabati/ alami diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan yang tumbuh di sekitar kita. Pestisida nabati relatif lebih mudah dibuat dan didapat oleh petani dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Dari sisi lain pestisida alami/ nabati, mempunyai keistemewaan yang bersifat mudah terurai di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang. Pestisida nabati bersifat lebih aman dan nyaman, yaitu apabila diaplikasikan akan membunuh hama pada waktu itu (bersifat kontak) dan setelah hamanya terbunuh, maka residunya akan cepat menghilang di alam. Dengan demikian, tanaman akan terbebas dari residu pestisida dan aman untuk dikonsumsi. Penggunaan pestisida nabati dimaksudkan bukan untuk meninggalkan dan menganggap tabu penggunaan pestisida sintetis, tetapi hanya merupakan suatu cara alternatif agar pengguna tidak hanya tergantung kepada pestisida sintetis dan agar penggunaan pestisida sintetis dapat diminimalkan, sehingga kerasakan lingkungan yang diakibatkannyapun diharapkan dapat dikurangi dan waktunya kerasakan lingkungan dapat diperlambat pula. Kegunaan Pemakaian Pestisida Nabati : Untuk meminimalkan pemakaian pestisida sintetis sehingga dapat mengurangi kerasakan lingkungan; Untuk mengurangi biaya usahatani yang mana bahan pestisida nabati mudah didapat yang tumbuh di sekitar kita dan mudah dibuat oleh siapapun khususnya para petani; Tidak membahayakan kesehatan bagi manusia dan ternak peliharaan.
Pestisida nabati merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, menarik, atau menolak serangga. Beberapa tumbuhan menghasilkan racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga.
Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat Pestisida nabati bersifat ramah lingkungan karena bahan ini mudah terdegradasi di alam, sehingga aman bagi manusia maupun lingkungan. Selain itu pestisida nabati juga tidak akan mengakibatkan resurjensi maupun dampak samping lainnya, justru dapat menyelamatkan musuhmusuh alami.
EM-4 merupakan singkatan dari Efektif Mikroorganisme  dan 4 merupakan istilah tak baku untuk organisme. Fungsi dari EM-4 adalah Sebagai bahan dasar fermentasi (proses endapan menggunakan bakteri), untuk pembuatan pestisida nabati mempercepat proses komposing (membuat pupuk kompos), dan Menghilangkan bau pada kotoran (khususnya pada pembuatan pupuk kompos). Penambahan gula merah pada pembuatan pestisida nabati berfungsi sebagai makanan mikroba pengurai agar mikroba dapat brfungsi dengan baik dalam pembuatan pestisida nabati. Dalam pembuatan pestisida nabati harus ditutup dan diberi sabun colek agar tidak ada mikroorganisme pengganggu yang bisa masuk yang dapat mengganggu proses penguraian atau proses pembuatan pestisida.
Supaya penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia ambang kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya berdasarkan ambang kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan pengendalian.












BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:
1.      Pestisida nabati dapat dibuat dari ekstrak nimba, sirsak, sirtem, dan belengse
2.      Manfaat pestisida nabati adalah Sebagai bahan kimia dari tumbuhan; Dapat digunakan sebagai agen pengendalian hama; Bersifat mematikan hama dengan cepat; Bersifat sebagai zat menghambat perkembangan serangga/hama; Bersifat sebagai zat pemikat; Bersifat sebagai zat penolak; Bersifat sebagai zat penghambat makan.

5.2 Saran
            Dalam pelaksanaan praktikum ini sebaiknya dilakukan dengan teliti dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan petunjuk praktikum.
















DAFTAR PUSTAKA

Bukhari. 2008. Efektifitas Ekstra Daun Mimba Terhadap Pengendalian Hama Plutella Xylostella L. Pada Tanaman Kedele.Agritop 8 (3): hal 1-9.

Indriani, T. 2006. Kemanjuran Beberapa Jenis Tumbuhan Rawa Yang Berpotensi Sebagai Insektisida Nabati Terhadap Ulat Buah (DIAPHANIA INDICA ). Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 1 (1): hal 1-4.

Thamrin dkk,2008. Potensi Ekstrak Flora Lahan Rawa Sebagai Pestisida Nabati. Jakarta: balai pertanian lahan rawa.

Tombe, M. 2008. Pemanfaatan Pestisida Nabati Dan Agensia Hayati Untuk Pengendalian Penyakit Busuk Jamur Akar Putih Pada Jambu Mete. Bul. Littro. 19 (1): hal 68-77.

Untung, 1993. Pestisida Alami ( Nabati). Jakarta: Erlangga.





























Description: Description: logo-unej.jpg

TUGAS
PENGENDALIAN OPT

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Usaha Pertanian)








Oleh:
ANDY REZA ZULKARNAEN
NIM: 111510501086



JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012

2 komentar:

  1. hahaha....telek gor,,kate tak kopas dadek laporane reza...weka..weka..weka...
    BOLUS'87

    BalasHapus
  2. Saya akan sangat mengesyorkan perkhidmatan pembiayaan meridian Le_ kepada sesiapa yang memerlukan bantuan kewangan dan mereka akan membuat anda berada di atas direktori tinggi untuk sebarang keperluan selanjutnya. Sekali lagi saya memuji diri anda dan kakitangan anda untuk perkhidmatan dan perkhidmatan pelanggan yang luar biasa, kerana ini merupakan aset yang hebat untuk syarikat anda dan pengalaman yang menyenangkan kepada pelanggan seperti saya sendiri. Mengharapkan anda semua yang terbaik untuk masa depan. Perkhidmatan pembiayaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, di sini ada email..lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bercakap dengan Encik Benjamin Pada WhatsApp Via_ 1-989-394-3740 Terima Kasih untuk membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan sepenuh hati saya bersyukur selama-lamanya.

    BalasHapus