BAB
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Upaya meningkatkan hasil pertanian
khususnya dalam mengatasi serangan Opt terus berkembang, dan lebih cenderung memperhatikan beberapa
aspek seperti keamanan lingkungan, kesehatan manusia dan ekonomi, maka muncul
istilah ”integrated pest control”, integrated pest control dan
selanjutnya menjadi integrated pest management (IPM), dan dikenal dengan
Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Konsep PHT muncul sebagai tindakan koreksi
terhadap kesalahan dalam pengendalian hama yang dihasilkan melalui pertemuan
panel ahli FAO di Roma tahun 1965. Di Indonesia, konsep PHT mulai dimasukkan
dalam Keputusan Presiden No. 3 tahun
1986 dan UU No.12/1992 tentang sistem budidaya tanaman. Namun tidak tepatnya
penggunaan pestisida akibat lemahnya kontrol maka penggunaan pestisida juga
tidak memberikan efek baik bagi lingkungan dan kesehatan.
Usaha peningkatan produksi pertanian
tidak hanya dilakukan melalui pemupukan tetapi juga melalui upaya perlindungan
tanaman agar tanaman bebas dari serangan hama penyakit. Untuk pemberantasan hama
tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai jenis zat kimia yang
disebut dengan pestisida.. Namun penggunaan pestisida telah menimbulkan dampak
negatif, baik itu bagi kesehatan manusia maupun bagi kelestarian lingkungan.
Dampak negatif ini akan terus terjadi seandainya kita tidak hati-hati dalam
memilih jenis dan cara penggunaannya. Adapun dampak negatif yang mungkin
terjadi akibat penggunaan pestisida diantaranya : Tanaman yang diberi pestisida
dapat menyerap pestisida yang kemudian terdistribusi ke dalam akar, batang,
daun, dan buah. Pestisida yang sukar terurai akan berkumpul pada hewan pemakan
tumbuhan tersebut termasuk manusia. Secara tidak langsung dan tidak sengaja,
tubuh mahluk hidup itu telah tercemar pestisida.
Oleh karena itu, maka mulai
dikembangkan pestisida nabati yaitu pestisida yang tidak menggunakan bahan
kimia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki beberapa khasiat untuk
mebunuh atau mengendalikan OPT, baik dengan aroma yang menyengat, dengan rasa
yang tidak enak maupun dengan kandungan alami pada tumbuhan tersebut yang dapat
membunuh serangga. Penggunaan pestisida nabati merupakan salah satu solusi
dalam mengendalikan OPT, khususnya pada tanaman padi, disamping dapat
mengurangi efek kerusakan lingkungan maupun dampak terhadap kesehatan yang
ditimbulkan akibat penggunaan bahan kimia pada pestisida atau pestisida kimia.
Di
Indonesia terdapat 50 famili tumbuhan penghasil racun. Famili tumbuhan yang
dianggap merupakan sumber potensial insektisida nabati antara lain Meliaceae,
Annonaceae, Asteraceae, Piperaceae dan Rutaceae. Selain bersifat sebagai
insektisida, jenis-jenis tumbuhan tersebut juga memiliki sifat sebagai
fungisida, virusida, nematisida, bakterisida, mitisida maupun rodentisida. Pestisida
nabati dapat berfungsi sebagai penghambat nafsu makan (anti feedant), penolak
(repellent), penarik (atractant) dan berpengaruh langsung sebagai
racun.
1.2
Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan pestisida
2. Agar mahasiswa dapat membuat pestisida nabati
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Thamrin dkk, (2008), Pestisida
nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau bagian
tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah. Bahan-bahan ini diolah menjadi
berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk tepung, ekstrak atau resin
yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan
atau bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai
pestisida. Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi
sudah lama digunakan, bahkan sama tuanya dengan pertanian itu sendiri. Sejak
pertanian masih dilakukan secara tradisional, petani di seluruh belahan dunia
telah terbiasa memakai bahan yang tersedia di alam untuk mengendalikan
organisme pengganggu tanaman. Pada tahun 40-an sebagian petani di Indonesia
sudah menggunakan bahan nabati sebagai pestisida, diantaranya menggunakan daun
sirsak untuk mengendalikan hama serangga
Pestisida
alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti
tumbuhan. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi
masalah hama dengan cepat Pestisida nabati bersifat ramah lingkungan karena
bahan ini mudah terdegradasi di alam, sehingga aman bagi manusia maupun
lingkungan. Selain itu pestisida nabati juga tidak akan mengakibatkan
resurjensi maupun dampak samping lainnya, justru dapat menyelamatkan musuhmusuh
alami (Untung, 1993).
Ekstrak mimba dan cengkeh telah
banyak dilaporkan dapat menghambat pertumbuhan jamur patognik tanaman ekstrak
atau eugenol asal daun, bunga dan gagang cengkeh telah dibuktikan toksik
terhadap F. oxysporum, F. solani, R. lignosis, P. capsici, S. Roflsii
dan R. solani Thielaviopsis
paradoksa . Kombinasi penggunaan produk cengkeh dan kompos limbah tanaman
telah terbukti dalam mengendaliakan penyakit busuk batang panili (BBP) antara
75 – 85% (Tombe, M, 2008).
Mimba (Azadirachta
indica A. Juss) merupakan tumbuhan yang umum ditanam sebagai tanaman
peneduh. Tanaman ini mempunyai potensi yang tinggi sebagai insektisida botanik.
Karena bersifat toksid terhadap beberapa jenis hama dari ordo Orthoptera,
Homoptera, Coleoptera, Lepidoptera, Diptera dan Heteroptera. Daun dan biji
mimba diketahui mengandung Azadirachtin. Mengingat tanaman ini tersedia
dalam jumlah yang relatif banyak, maka para ahli biologi di Indonesia sejak
tahun 1980-an mulai banyak yang mencoba menggunakan ekstrak mimba untuk
mengendalikan hama tanaman. Ekstrak mimba dapat dibuat secara sederhana dengan
menggunakan air sebagai pelarut. Salah satu cara pengendalian hama di lapangan
ialah dengan menyemprotnya pada tanaman. Konsentrasi penyemprotan sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan pengendalian hama dan produksi tanaman.
Penyemprotan ekstrak daun mimba secara periodik dan tepat konsentrasi
diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman termasuk sawi yang
merupakan objek penelitian. Karena senyawa tumbuh-tumbuhan umumnya mempunyai
tingkat residu yang pendek (singkat), sehingga kurang menguntungkan pada saat
serangan hama yang berat. Konsentrasi penyemprotan ekstrak daun mimba secara
periodik dan tepat konsentrasi diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan
kualitas tanaman kedele (Bukhari, 2008).
Insektisida nahati adalah
herasal dari bahan tumbuhan yang diekstraksi kemudian diproses men,jadi
konsentrat dengan tidak mengubah struktur kimianya. Insektisida ini mudah
terurai atau terdegradari sehingga tidak persisten di alam ataupun pada bahan
makanan. Oleh karena itu insketisida nabati sangat aman hagi manusia dan
lingkungan sera disamping itu pula untuk mendukung pertanian organik dan di
lain pihak untuk mengurangi penggunaan insektisida sintetis, diperlukan
alternatif pengendalian yang ramah lingkungan dan murah harganya. Salah satunya
adalah dengan menggunakan insektisida yang hcrasal dari bahan alami asal
tumbuhan. Insektisida nahati ini memiliki sifat spesifik sehingga arnan hagi
musuh alami hama. Residunya pun mudah terurai sehingga aman hagi lingkungan.
Bahan bakunya dapat diperoleh dengan mudah dan murah (Indriani, 2006).
BAB
3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum “pembuatan ekstrak
pestisida nabati” dilaksanakan pada hari jumat, 23 November 2012 di
Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas
Pertanian, Universitas Jember.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1.
Blender
2.
Timbangan
3.2.2
Bahan
3.2.2.1
Ekstrak Nimba
1. 100 gram daun nimba
2. alkohol 70% 1cc
3. 2 liter air.
3.2.2.2
Ekstrak daun sirsak
1. 50 lembar daun sirsak
2. satu genggam ﴾100 gr) rimpang jaringau
3. satu suing bawang putih
4. sabun colek 20 gr
3.2.2.3
Ekstrak Sirtem ﴾Sirih dan Tembakau)
1. 50 lembar daun sirsak
2. 5 lembar daun tembakau
3. 20 liter air
4. 20 gr sabun colek
3.2.2.4
Ekstrak Belengse ﴾Nimba, Lengkuas, Serai)
1. 8 kg daun nimbi
2. 6 kg lengkuas
3. 6 kg serai
4. 20 kg sabun colek
5. 20 liter air
3.3 Cara Kerja
1.
Menumbuk halus semua bahan dengan
masing – masing ekstrak.
2.
Mengencerkan dengan air
3.
Larutan kemudian disaring.
4.
Larutan kemudian diendapkan semalam
5.
Larutan siap diaplikasikan ketanaman
6.
Serangga akan mati setelah 2-3 hari
BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 HASIL
PESTISIDA NABATI
|
WARNA
|
AROMA
|
ENDAPAN
|
||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
EKSTRAK MIMBA
|
HIJUAU
|
HIJAU TUA
|
HIJUA TUA
|
M
|
TM
|
TM
|
ME
|
ME
|
ME
|
EKSTRAK DAUN SIRSAK
|
HIJUA KEKUNINGAN
|
HIJUA KEKUNINGAN
|
HIJAU KEHITAMAN
|
M
|
M
|
M
|
ME
|
ME
|
ME
|
EKSTRAK SIRTEM
|
HIJAU TUA PEKAT
|
HIJAU TUA PEKAT
|
HIJAU TUA PEKAT
|
TM
|
TM
|
TM
|
ME
|
ME
|
ME
|
EKSTRAK BELENGSE
|
HIJAU MUDA
|
HIJAU MUDA
|
HIJUA KEKUNINGAN
|
TM
|
TM
|
TM
|
ME
|
ME
|
ME
|
Ket:
M : Menyengat
TM : Tidak
Menyengat
ME : Mengendap
4.2 Pembahasan
Petani sampai saat ini belum
dapat melepaskan diri dari pestisida. Walaupun harganya relatif mahal, tetapi
mudah sekali digunakan dan hasilnya dapat dilihat langsung setelah perlakuan.
Untuk menghadapi tantangan yang demikian, perlu dipilih alternatif yang cara
kerjanya mirip dengan insektisida tetapi tidak memberikan efek terhadap
lingkungan. Satu alternatif pengendalian hama yang murah, praktis, dan relatif
aman terhadap kelestarian lingkungan adalah insektisida yang bahan bakunya berasal
dari tumbuhan. Insektisida tersebut dapat dibuat dengan pengetahuan yang
terbatas dan mudah terurai di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan
sekitarnya termasuk manusia dan hewan.
Alam sebenarnya
telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi
serangan hama dan penyakit tanaman. Memang ada kelebihan dan kekurangannya.
Kira-kira ini kelebihan dan kekurangan pestisida nabati.
Kelebihan:
1. Degradasi/penguraian yang cepat
oleh sinar matahari
2. Memiliki pengaruh yang cepat,
yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian
3. Toksisitasnya umumnya rendah
terhadap hewan dan relative lebih aman pada manusia dan lingkungan
4. Memiliki spectrum pengendalian
yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
5. Dapat diandalkan untuk mengatasi
OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
6. Phitotoksitas rendah, yaitu
tidak meracuni dan merusak tanaman
7. Murah dan mudah dibuat oleh
petani
Kelemahannya:
1. Cepat terurai dan daya kerjanya
relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
2. Daya racunnya rendah (tidak langsung
mematikan bagi serangga)
3. Produksinya belum dapat
dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
4. Kurang praktis
5. Tidak tahan disimpan.
Secara ekonomis, maka biaya pestisida
nabati yang dikeluarkan petani relatif lebih ringan dibanding pestisida
sintetis, di mana harga pestisida sintetis di era sekarang lebih mahal.
Pestisida nabati/ alami diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal
dari tumbuhan yang tumbuh di sekitar kita. Pestisida nabati relatif lebih mudah
dibuat dan didapat oleh petani dengan kemampuan dan pengetahuan yang terbatas.
Dari sisi lain pestisida alami/ nabati, mempunyai keistemewaan yang bersifat
mudah terurai di alam, sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman
bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang. Pestisida
nabati bersifat lebih aman dan nyaman, yaitu apabila diaplikasikan akan
membunuh hama pada waktu itu (bersifat kontak) dan setelah hamanya terbunuh,
maka residunya akan cepat menghilang di alam. Dengan
demikian, tanaman akan terbebas dari residu pestisida dan aman untuk
dikonsumsi. Penggunaan pestisida nabati dimaksudkan bukan untuk meninggalkan
dan menganggap tabu penggunaan pestisida sintetis, tetapi hanya merupakan suatu
cara alternatif agar pengguna tidak hanya tergantung kepada pestisida sintetis
dan agar penggunaan pestisida sintetis dapat diminimalkan, sehingga kerasakan
lingkungan yang diakibatkannyapun diharapkan dapat dikurangi dan waktunya
kerasakan lingkungan dapat diperlambat pula. Kegunaan
Pemakaian Pestisida Nabati : Untuk meminimalkan pemakaian pestisida sintetis
sehingga dapat mengurangi kerasakan lingkungan; Untuk mengurangi biaya
usahatani yang mana bahan pestisida nabati mudah didapat yang tumbuh di sekitar
kita dan mudah dibuat oleh siapapun khususnya para petani; Tidak membahayakan
kesehatan bagi manusia dan ternak peliharaan.
Pestisida
nabati merupakan produk alam dari tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji,
kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa
bioaktif. Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan-bahan kimia yang
dapat membunuh, menarik, atau menolak serangga. Beberapa tumbuhan menghasilkan
racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggu
siklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga.
Pestisida
alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti
tumbuhan. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi
masalah hama dengan cepat Pestisida nabati bersifat ramah lingkungan karena
bahan ini mudah terdegradasi di alam, sehingga aman bagi manusia maupun
lingkungan. Selain itu pestisida nabati juga tidak akan mengakibatkan
resurjensi maupun dampak samping lainnya, justru dapat menyelamatkan musuhmusuh
alami.
EM-4 merupakan
singkatan dari Efektif Mikroorganisme dan 4 merupakan istilah tak baku
untuk organisme. Fungsi dari EM-4 adalah Sebagai bahan dasar fermentasi (proses
endapan menggunakan bakteri), untuk pembuatan pestisida nabati mempercepat
proses komposing (membuat pupuk kompos), dan Menghilangkan bau pada kotoran
(khususnya pada pembuatan pupuk kompos). Penambahan gula merah pada pembuatan
pestisida nabati berfungsi sebagai makanan mikroba pengurai agar mikroba dapat
brfungsi dengan baik dalam pembuatan pestisida nabati. Dalam pembuatan
pestisida nabati harus ditutup dan diberi sabun colek agar tidak ada
mikroorganisme pengganggu yang bisa masuk yang dapat mengganggu proses
penguraian atau proses pembuatan pestisida.
Supaya
penyemprotan pestisida nabati memberikan hasil yang baik, butiran semprot harus
diarahkan ke bagian tanaman dimana jasad sasaran berada. Apabila sudah tersedia
ambang kendali hama, penyemprotan pestisida nabati sebaiknya berdasarkan ambang
kendali. Untuk menentukan ambang kendali, perlu dilakukan pengamatan hama
seteliti mungkin. Pengamatan yang tidak teliti dapat mengakibatkan hama sudah
terlanjur besar pada pengamatan berikutnya dan akhirnya sulit dilakukan
pengendalian.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pestisida nabati dapat dibuat dari ekstrak nimba, sirsak,
sirtem, dan belengse
2.
Manfaat pestisida
nabati adalah Sebagai bahan kimia dari tumbuhan; Dapat digunakan sebagai agen
pengendalian hama; Bersifat mematikan hama dengan cepat; Bersifat sebagai zat
menghambat perkembangan serangga/hama; Bersifat sebagai zat pemikat; Bersifat
sebagai zat penolak; Bersifat sebagai zat penghambat makan.
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum ini
sebaiknya dilakukan dengan teliti dan bahan yang digunakan harus sesuai dengan
petunjuk praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Bukhari. 2008. Efektifitas Ekstra
Daun Mimba Terhadap Pengendalian Hama Plutella
Xylostella L. Pada Tanaman Kedele.Agritop 8 (3): hal 1-9.
Indriani, T.
2006. Kemanjuran Beberapa Jenis Tumbuhan Rawa Yang Berpotensi Sebagai
Insektisida Nabati Terhadap Ulat Buah (DIAPHANIA INDICA ). Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 1 (1): hal 1-4.
Thamrin dkk,2008. Potensi Ekstrak
Flora Lahan Rawa Sebagai Pestisida Nabati. Jakarta: balai pertanian lahan
rawa.
Tombe, M. 2008. Pemanfaatan Pestisida Nabati Dan
Agensia Hayati Untuk Pengendalian Penyakit Busuk Jamur Akar Putih Pada Jambu
Mete. Bul. Littro. 19 (1): hal 68-77.
Untung, 1993. Pestisida
Alami ( Nabati). Jakarta: Erlangga.
TUGAS
PENGENDALIAN OPT
(Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen
Usaha Pertanian)
Oleh:
ANDY
REZA ZULKARNAEN
NIM:
111510501086
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2012
hahaha....telek gor,,kate tak kopas dadek laporane reza...weka..weka..weka...
BalasHapusBOLUS'87
Saya akan sangat mengesyorkan perkhidmatan pembiayaan meridian Le_ kepada sesiapa yang memerlukan bantuan kewangan dan mereka akan membuat anda berada di atas direktori tinggi untuk sebarang keperluan selanjutnya. Sekali lagi saya memuji diri anda dan kakitangan anda untuk perkhidmatan dan perkhidmatan pelanggan yang luar biasa, kerana ini merupakan aset yang hebat untuk syarikat anda dan pengalaman yang menyenangkan kepada pelanggan seperti saya sendiri. Mengharapkan anda semua yang terbaik untuk masa depan. Perkhidmatan pembiayaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, di sini ada email..lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bercakap dengan Encik Benjamin Pada WhatsApp Via_ 1-989-394-3740 Terima Kasih untuk membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan sepenuh hati saya bersyukur selama-lamanya.
BalasHapus