I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Faktor
cuaca dan iklim sangat mempengaruhi produktivitas pertanian. Faktor cuaca dan
iklim sering menjadi faktor penhambat produksi tersebut.kurangnya pengetahuan
tentang cuaca dan iklim mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam perencanaan
pertanaman yang mengakibatkan tingkat mutu dan dan produksi yang kurang
maksimal.
Karakteristik
cuaca maupun iklim, mengakibatkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam memodifikasi dan mengendalikan iklim sangat terbatas. Oleh karena itu
pendekatan yang paling efektif untuk memanfaatkan sumber daya iklim adalah
menyesuaikan sitem usaha tani dan teknologinya dengan kondisi yang cocok untuk
daerah setempat.
Kesuburan
tanah suatu daerah merupakan salah satu faktor terpenting dalam melakukan suatu
kegiatan dalam pertanian. Baik budidaya tanaman, penanaman padi, tebu dan
sebagainya. Kesuburan tanah diartikan sebagai kesanggupan tanah untuk
menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan tanaman. Kesuburan tanah dipengaruhi
oleh sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.tanaman dapat menghasilkan secara
maksimal apabila tanaman itu dapat tumbuh dengan subur dan faktor-faktor
kesuburan sekitar tanaman tersebut
menunjang pertumbuhan tadinsecara optimal.
laju fotosintesis akan meningkat dengan peningkatan intensitas cahaya, sedangka respon
tanaman terhadap tingkatan intensitas cahaya berbeda-beda tergantung pada
spesies masing-masing
(Chang, 1968). Berdasarkan hal tersebut,
tanaman dikelompokkan dalam dua golongan menurut tingkat kejenuhannya terhadap
intensitas cahaya:
a. Sun lovy adalah tanaman yang suka sinar matahari penuh ,
yang mencapai tingkat kejenuhan cahaya +2.500 footcandle. Contoh: bunga
matahari, tembakau, kacang-kacangan, tomat, kapas, dll.
b. Shade lovy adalah tanaman yang butuh naungan , dengan tingkat kejenuhan+1.000
footcandle. Contoh: Oxalis, kopi, coklat, dll.
Kualitas radiasi ialah spektrum cahaya
dari radiasi yang mempunyai
panjang gelombang
bervariasi. Pada prinsipnya radiasi matahari mempunyai spektrum
cahaya yang berbeda pada kisaran panjang gelombang 0.28-3 .0μm.
1.2
Tujuan
1. Mampu
menjelaskan dan menganalisis hubungan antar unsur cuaca
2. Mengetahui tata cara pencatatan dan pengelolaan data
cuaca secara baik dan benar.
3.
Mengetahui cara
menghimpun data cuaca dengan baik dan benar
4. Setelah
mengikuti praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan mengatur unsur cuaca.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Usaha-usaha peningkatan produktivitas bisa dilakukan
dengan cara intensifikasi, yaitu usaha penerapan sapta usaha tani. Usaha
tersebut antara lain penggunaan binbit unggul, perbaikan cara bercocok tanam,
dan penanganan pasca panen yang baik (Deasy Risnadevi, Syakhril, 2003). Penurunan
produktivitas tanaman juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : gangguan
hama dan penyakit, seta faktor lingkungan yang tidak mendukung. Sehingga perlu
adanya intensifikasi dan ekstensifikasi (Ahmad dkk, 2006). Unsur-unsur
cuaca yang diamati dalam klimatologi pertanian meliputi: radiasi matahari,
suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi, curah hujan, angin, dan
awan. Sedangkan unsur organisme pertanian yang diamati tergantung pada tujuan
penelitian pertanian seperti: fase pertumbuhan tanaman, produksi tanaman,
serangan hama dan penyakit tanaman, dan lain-lain (Qodrita,2006). Perubahan
cuaca dari hari kehari disebabkan oleh adnya sistem cuaca-sistem cuaca yang
bergerak. Sistem ini terdiri atas pusaran (eddy) silikon dan antisilikon yang
dibawa oleh sirkulasi dalam skala yang lebih besar. Di lintang-lintang menengah
dan tinggi sistem-sistem cuaca nampak sebagai kawasan-kawasan tekanan-rendah
dan –tinggi pada peta-peta cuaca. Di kawasan tropis sitem cuaca itu lebih lemah
dan seringkali tidak dapat diungkap dengan jelas oleh pola-pola tekanan.
Sistem-sistem cuaca yang bergerak atau yang bersifat migratoris itu, apakah
berada diluar kawasan tropik (ekstraropis) ataupun dikawasan tropik (tropis),
diklasifikasikan sebagai komponen-komponen sirkulasi sekunder. Lazimnya
melintas antara 300 sampai 3500KM (1800-2100 mil) dan biasanya berlangsung atau
memiliki masa hidup antara 2 atau 3 hari sampai selama 10 atau 12 hari. Sistem
ekstratropis itu umumnya bergerak kearah timur, karena menyatu dengan
angin-angin barat pusaran atau vorteks kutub. Di lain pihak, sistem-sistem tropis
umumnya terbawa ke arah barat oleh angin timur di kawasan tropis (Glenn T.
Trewartha – Lyle H. Horn, 1995).
Perubahan iklim terjadi akibat adanya pemanasan global yang
diakibatkan meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan dari
berbagai kegiatan manusia, seperti industri, transportasi, kebakaran hutan,
perubahan tata guna lahan dan sebagainya. Pada umumnya perubahan iklim tersebut
ditandai dengan terjadinya kenaikan suhu udara di permukaan bumi dan naiknya
panas permukaan laut. Pada umumnya di wilayah benua maritim Indonesia memiliki
variabilitas unsur iklim curah hujan yang lebih besar dibanding unsur iklim
lainnya seperti suhu, tekanan, dan kelembaban udara (Qodrita dan Berliana,
2006).
Sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah dipengaruhi oleh faktor-faktor alam yaiutu
iklim. Iklim merupakan faktor alam yang tidak dapat diubah tetapi dapat
dikelola agar bermanfaat bagi pengelolaan pertanian. Komponen iklim yang
mempengaruhi kesuburan tanah adalah curah hujan, suhu dan kelembapan udara, dan
intensitas penyinaran matahari. Ketiga komponen ini bila tidak dikeloloa dengan
baik dalam artian iklim tersebut ekstrim maka akan berdampak buruk lagi bagi
kegiatan pertanian, dapat berupa rusaknya tanaman yang diusahakan (Hamsyin,
2005).
Matahari
ialah sumber energi terbesar di permukaan bumi, yaitu sekitar 99,9% dari
energi total dan hanya sebagian kecil dihasilkan oleh panas dari tanah, letusan
gunung berapi dan proses penghancuran mineral-mineral radioaktif serta hasil
pembakaran bahan organik.. Radiasi matahari yang sampai ke bumi tidak
seluruhnya dapat diserap oleh permukaan bumi, yaitu sekitar 50% saja, 20%
diserap oleh atmosfer dan sisanya sekitar 30% dipantulkan kembali. Namun hal
tersebut tergantung pada kondisi atmosfer pada saat tersebut.
Lama penyinaran ialah lamanya matahari bersinar cerah pada
permukaan bumi, yang dihitung mulai dari matahari terbit hingga terbenam, dan
ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam
satuan persen terhadap panjang hari maksimum.
Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi matahari yang
sampai pada suatu luasan tertentu dari suatu permukaan pada waktu tertentu,
biasanya dinyatakan dalam satuan Calori, Joule, Watt m-2 dll. Radiasi matahari
mempunyai peranan yang sangat penting dalam bidang pertanian, karena radiasi
matahari merupakan sumber energi dalam proses fotosintesa bagi tanaman berhijau
daun. Dari sejumlah radiasi matahari yang sampai di permukaan bumi, hanya 1-2%
saja yang digunakan untuk proses fotosintesis.
III. METODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat Praktikum dilaksanakan pada hari jum’at, 14 oktober 2011,
pada pukul 14.00 WIB – selesai. Bertempat diruang 8 fakultas pertanian
Universitas Negeri Jember.
3.2
Alat dan
Bahan
3.2.1 Alat
1. Alat tulis
2. Penggaris
3. Laptop
4. kalkulator
3.2.2
Bahan
1. Data
pengamatan unsur – unsur cuaca yaitu temperatur dan evaporasi.
2. Kertas A4
3. Buku
panduan
3.3 Cara Kerja menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum, yaitu kertas A4, kalkulator, data penggaris dan alat tulis menulis.
Kemudian menghitung korelasi dan regresinya. Setelah itu menyalin pada kertas
a4.
IV. HASIL
PEMBAHASAN
4.1
Hasil
4.1.1
Temperatur
(Xi) dan Evaporasi (Yi)
NO
|
Xi
|
Yi
|
X²i
|
Y²i
|
X²iY²i
|
1
|
28,3
|
4,82
|
0,18
|
0,88
|
0,40
|
2
|
28,5
|
3,67
|
0,40
|
0,04
|
-0,13
|
3
|
28,4
|
4,30
|
0,28
|
0,18
|
0,22
|
4
|
28,9
|
3,58
|
1,06
|
0,009
|
-0,31
|
5
|
27,7
|
3,49
|
0,03
|
0,15
|
0,07
|
6
|
26,7
|
3,23
|
1,37
|
0,42
|
0,76
|
7
|
26,5
|
2,81
|
1,88
|
1,14
|
1,46
|
8
|
26,4
|
3,85
|
2,16
|
0,001
|
0,04
|
9
|
27,8
|
4,07
|
0,005
|
0,04
|
-0,01
|
10
|
28,5
|
4,54
|
0,40
|
0,44
|
0,41
|
11
|
28,8
|
4,53
|
0,86
|
0,42
|
0,60
|
12
|
27,9
|
3,70
|
0,001
|
0,03
|
-0,005
|
Total
|
334,4
|
46,59
|
8,671
|
3,831
|
3,505
|
Rata-rata
|
27,87
|
3,88
|
0,72
|
0,32
|
0,29
|
Persamaan
regresi
Y
= a+bx
= -7,268
+ 0,40x
Dari persamaan regresi yang
telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa tiap penurunan persen evaporasi, maka
temperatur akan naik sebesar 0,40 0C.
Koefisien
korelasi (r)
Dari perhitungan korelasi dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara temperatur dan evaporasi merupakan hubungan
korelasi terbalik.
Grafik
temperatur (xi)
Data kelompok 13
Tekanan dan evaporasi
No
|
Xi
|
Yi
|
X²
|
Y²
|
(X)(Y)
|
1
|
1035
|
4,82
|
0,11
|
0,88
|
0,31
|
2
|
1034
|
3,67
|
0,45
|
0,04
|
0,14
|
3
|
1025
|
4,30
|
93,51
|
0,17
|
-4,06
|
4
|
1035
|
3,58
|
0,11
|
0,09
|
-0,01
|
5
|
1035
|
3,49
|
0,11
|
0,15
|
-0,13
|
6
|
1036
|
3,23
|
1,77
|
0,42
|
-0,86
|
7
|
1037
|
2,81
|
5,43
|
1,14
|
-2,49
|
8
|
1037
|
3,85
|
5,43
|
0,09
|
-0,07
|
9
|
1037
|
4,07
|
5,43
|
0,03
|
0,44
|
10
|
1036
|
4,54
|
1,77
|
0,43
|
0,88
|
11
|
1035
|
4,53
|
0,11
|
0,42
|
0,21
|
12
|
1034
|
3,70
|
0,45
|
0,03
|
0,12
|
Total
|
12416
|
46,59
|
114,68
|
3,89
|
-5,52
|
Rerata
|
1034,67
|
3,88
|
9,56
|
0,32
|
-0,42
|
Xi
= Temperatur
Yi
= Evaporasi
X²=
(X)(X)
Y²=
(Y)(Y)
Persamaan regresi
Y
= a+bx
= 55,61
- 0,05X
Koefisien
korelasi (r)
21,12
Kesimpulan
Setiap penurunan 1mb tekanan udara evaporasi menurun sebesar
0,05 mm. Jadi hubungan antara tekanan udara dan evaporasi berbanding terbalik.
Grafik
Radiasi
matahari xi
4.2
Pembahasan
Iklim dan cuaca terbentuk dari unsur yang sama,
diantaranya adalah penyinaran matahari, suhu udara, kelembapan udara, tekanan
udara, angin, awan, dan curah hujan.
Penyinaran matahari dapat
mengubah suhu dipermukaan bumi. Banyaknya jumlah panas yang dapat diterima oleh
permukaan bumi tergantung pada lamanya penyinaran, kemiringan sudut datang
sinar matahari ke bumi, keadaan awan, dan juga keadaan bumi itu sendiri.
Suhu udara adalah keadaan
panas atau dinginnya udara. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara
disebut termometer. Dipermukaan bumi perbedaan suhu dari satu tempat dengan
tempat lainnya dipengaruhi oleh ketinggian
tempat dan letak lintang. Berdasarkan letak astronomis suhu udara akan
lebih tinggi di daerah sekitar ekuator.
Kelembapan
udara adalah kandungan uap air dalam udara. Alat yang digunakan untuk mengukur
kelembapan udara adalah higrometer. Kelembapan udara dibagi menjadi tiga macam,
yaitu, kelembapan mutlak atau absolute, kelembapan nisbi, dan kelembapan
spesifik. Udara merupakan benda gas yang mempunyai massa
dan volume. Oleh karena itu udara memiliki tekanan yang disebut tekanan udara.
Besar kecilnya udara dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut
barometer. Besar tekanan udara dinyatakan dengan milibar (mb). Ketinggian suatu
temapat sangat mempengaruhi besarnya tekanan udara. Tekanan udara disuatu
tempat juga dapat berubah karena dipengaruhi oleh suhu udara. Pemanasan radiasi
matahadi menyebabkan pemuaian sehingga udara akan menjadi lebih ringan.
Udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah disebut dengan angin. Angin mempunyai kecepatan yang bergantung pada beda tekanan udara antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka semakin besar kecepatannya. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Angin juga memiliki arah, arah gerakan angin selain dipengaruhi oleh perbedaan tekanan, dipengaruhi oleh gerakan rotasi bumi. Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang – layang di udara. Inti kondensasi merupakan titik air yang mengumpul pada sekeliling partikel – partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap dan kristal garam. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Curah hujan adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Curah hujan dapat diukur dengan menggunakan corong hujan atau biasa disebut ombrometer dengan satuan inci atau milimeter. Pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai fisiologi lainnya. Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan tanaman pada dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya (matahari) dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat. Sebagian energi kimia tersebut direduksi/ dirombak menjadi energi kinetik dan energi termal melalui proses respirasi, untuk memenuhi kebutuhan internal tanaman. Sedangkan bagian lainnya direformasi menjadi beberapa jenis senyawa organik, termasuk asam amino, protein dan lain-lain melalui beberapa proses metabolisme tanaman. Selain radiasi surya, proses fotosintesis sangat ditentukan oleh ketersediaan air, konsentrasi CO2 dan suhu udara. Sedangkan proses respirasi dan beberapa proses metabolisme tanaman secara signifikan dipengaruhi oleh suhu udara dan beberapa unsur iklim lain. Proses transpirasi yang menguapkan air dari jaringan tanaman ke atmosfer merealisasikan proses dinamisasi dan translokasi energi panas, air, hara dan berbagai senyawa lainnya di dalam jaringan tanaman. Secara fisika, proses transpirasi tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air tanah (kelembaban udara), radiasi surya, kelembaban nisbi dan angin. Selain proses metabolisme, proses pembungaan, pengisian biji dan pematangan biji atau buah juga sangat dipengaruhi oleh radiasi surya (intensitas dan lama penyinaran), suhu udara dan kelembaban nisbi serta angin. Oleh sebab itu, produkstivitas dan mutu hasil tanaman yang banyak ditentukan pada fase pengisian dan pematangan biji atau buah sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim dan cuaca, terutama radiasi surya dan suhu udara. Pada Tabel 1 disajikan matriks relative peranan unsur-unsur iklim dalam berbagai proses fisiologis, pertumbuhan dan produksi tanaman. Iklim adalah sintesis dari perubahan unsure cuaca dalam jangka panjang (misalnya rerata cuaca selama 30tahun) di suatu wilayah tertentu. Unsur-unsur iklim meliputi statistik:
Udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah disebut dengan angin. Angin mempunyai kecepatan yang bergantung pada beda tekanan udara antara dua tempat. Semakin besar beda tekanannya, maka semakin besar kecepatannya. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Angin juga memiliki arah, arah gerakan angin selain dipengaruhi oleh perbedaan tekanan, dipengaruhi oleh gerakan rotasi bumi. Awan merupakan kumpulan partikel air yang melayang – layang di udara. Inti kondensasi merupakan titik air yang mengumpul pada sekeliling partikel – partikel kecil. Inti- inti tersebut biasanya terdiri atas asap, benda mikroskopik yang bersifat menyerap dan kristal garam. Jenis awan didasarkan pada bentuk awan dan ketinggiannya didalam atmosfer. Curah hujan adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh ke permukaan bumi. Curah hujan dapat diukur dengan menggunakan corong hujan atau biasa disebut ombrometer dengan satuan inci atau milimeter. Pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan hasil akhir dari proses fotosintesis dan berbagai fisiologi lainnya. Proses fotosintesis sebagai proses awal kehidupan tanaman pada dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika yang mengkonversi energi surya (matahari) dalam bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat. Sebagian energi kimia tersebut direduksi/ dirombak menjadi energi kinetik dan energi termal melalui proses respirasi, untuk memenuhi kebutuhan internal tanaman. Sedangkan bagian lainnya direformasi menjadi beberapa jenis senyawa organik, termasuk asam amino, protein dan lain-lain melalui beberapa proses metabolisme tanaman. Selain radiasi surya, proses fotosintesis sangat ditentukan oleh ketersediaan air, konsentrasi CO2 dan suhu udara. Sedangkan proses respirasi dan beberapa proses metabolisme tanaman secara signifikan dipengaruhi oleh suhu udara dan beberapa unsur iklim lain. Proses transpirasi yang menguapkan air dari jaringan tanaman ke atmosfer merealisasikan proses dinamisasi dan translokasi energi panas, air, hara dan berbagai senyawa lainnya di dalam jaringan tanaman. Secara fisika, proses transpirasi tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air tanah (kelembaban udara), radiasi surya, kelembaban nisbi dan angin. Selain proses metabolisme, proses pembungaan, pengisian biji dan pematangan biji atau buah juga sangat dipengaruhi oleh radiasi surya (intensitas dan lama penyinaran), suhu udara dan kelembaban nisbi serta angin. Oleh sebab itu, produkstivitas dan mutu hasil tanaman yang banyak ditentukan pada fase pengisian dan pematangan biji atau buah sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim dan cuaca, terutama radiasi surya dan suhu udara. Pada Tabel 1 disajikan matriks relative peranan unsur-unsur iklim dalam berbagai proses fisiologis, pertumbuhan dan produksi tanaman. Iklim adalah sintesis dari perubahan unsure cuaca dalam jangka panjang (misalnya rerata cuaca selama 30tahun) di suatu wilayah tertentu. Unsur-unsur iklim meliputi statistik:
1.
Suhu
2.
Kelembaban
3.
Tekanan udara
4.
Angin
5.
Curah hujan
6.
Jumlah partikel atmosfer
dan
7.
Unsur - unsur meteorologi
lain dalam suatu wilayah tertentu selama jangka waktu yang lama
Cuaca merupakan nilai
sesaat dari kondisi atmosfer serta perubahannya dalam jangka pendek di suatu
tempat tertentu. Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer
bumi (suhu, kelembaban, angin, dan hujan)
Unsur-Unsur
Cuaca meliputi:
1.
Radiasi
Matahari
2. SuhuUdara
3. Air dan Kelembaban Udara
4. Kecepatan Angin
5. Tekanan Udara, dan
6. Evapotranspirasi
Suhu udara merupakan
aspek intensitas energi matahari yang menyerang permukaan bumi.jumlah energi
dari matahari mencapai bumi bervariasi dari hari ke hari, dari musim ke musim,
dan dari lintang dengan garis lintang, sehinggasuhu juga bervariasi. Cahaya
matahari akan berpengaruh terhadap suhu udara dan suhu daun, sehingga akan
berpengaruh terhadap Laju Fotosintesis Bersih (μmol CO2/m2/detik). Suhu udara merupakan faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suhu udara
merupakan faktor yang berpengaruh dalam cuaca yaitu mempengaruhi proses
fisiologi tanaman dan selanjutnya mempengaruhi proses pertumbuhan dan ukuran
tanaman. Suhu udara berkorelasi positif dengan radiasi matahari. Suhu
udara mempengaruhi kondisi cuaca disekitar tajuk tanaman. Tinggi rendahnya suhu
udara disekitar tanaman
ditentukan oleh radiasi
matahari, kerapatan tanaman, distribusi cahaya dalam tajuk tanaman, dan
kandungan lengas tanah. Air
adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi proses yang vital semua mahluk
hidup dan merupakan bahan terpenting dalam gerakan bahan makanan dari tanah dan
dipergunakan oleh tanaman. Kelembaban udara juga penting karena mempengaruhi
uap air di udara yang berhubungan dengan pertumbuhan tanaman. Angin
juga mempengaruhi terhadap vegetasi, cukup penting dan memberikan pengaruh
terhadap konfigurasi dan distribusi tanaman. Tekanan
udara di atmosfer setiap wilayah tertentu berbeda. Tekanan udara yang
berubah-ubah menyebabkan perbedaan iklim serta mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Evaporasi
merupakan proses perubahan dari bentuk cairan menjadi uap air ke atmosfer, baik
yang terjadi pada permukaan daratan, perairan maupun vegetasi.Transpirasi ialah
proses penguapan sejumlah air ke atmosfer yang terjadi padajaringan tanaman.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa perbandingan regresi
dan kolerasi dari kelompok 14 dan
kelompok 13,
kelompok 14 yang
lebih besar angka kenaikannya daripada kelompok 13. Hal ini dikarenakan data yang diambil
berbeda.
5.2 Saran
Dalam melakukan pengamatan, pencatatan data, dan
penghitungan data harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti.
DAFTAR
PUSTAKA
Affandi, ahmad. Subiono, dan Roeslan. 2006. Studi Keanekaragaman Populasi Hama dan Musuh
Alami Tiga Varietas Padi Sawah dengan Jarak Tanam Berbeda.Jurnal Penelitian.
21.
Trewartha, Glenn.T dan Lyle H. Horn. 1995. Pengantar Iklim. Ed. 5. Ir. Sri
Andani, Ms. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.
Hamsyin. 2005. Analisis
Status Kesuburan Tanah Dilahan Budidaya Padi Sawah di Desa Muara Wis KAB. Kukar
dan Desa Rantau Belimbing KAB. Pasir Pada Dua Kondisi Iklim yang Berbeda. Laporan Penelitian. 94-95.
Risnadewi, Deasy dan Syakhril. 2003. Pengaruh Pemberian Atonik Pada Fase Vegetatif Terhadap Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Buncis. Laporan
Penelitian. 24.
Qodrita dan Berliana.2006.Iklim dan cuaca.BMG:Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar