Sabtu, 08 Februari 2014

Metode evaluasi kesuburan tanah




METODE EVALUASI KESUBURAN TANAH
(PERCOBAAN DI RUMAH KACA)















Disusun Oleh:
DENI SETYAWAN
111510501088


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013

BAB 1. PENDAHULUAN

Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung sejumlah faktor pembentuk tanah yang merajai di lokasi tersebut, yaitu: bahan induk, iklim, relief, organisme, atau waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu kesuburan tanah, sedangkan kinerja tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menghasilkan bahan tanaman yang dipanen. Maka disebut pula daya menghasilkan bahan panen atau produktivitas. Ungkapan akhir kesuburan tanah ialah hasil panen, yang diukur dengan bobot bahan kering yang dipungut per satuan luas (biasanya hektar) dan per satuan waktu. Dengan menggunakan tahun sebagai satuan waktu untuk perhitungan hasil panen, dapat dicakup akibat variasi keadaan habitat akar tanaman karena musim.
Salah satu metode evaluasi kesuburan tanah adalah dengan metode percobaan di rumah kaca. Percobaan pot di rumah kaca dengan menggunakan tanaman sebagai indikator  (Biological test)  dapat pula memberi gambaran mengenai status unsur hara di dalam tanah.    Pendekatan yang dilakukan disini adalah : contoh-contoh tanah diambil dari daerah yang akan diteliti kemudian dengan berat tertentu dimasukkan kedalam pot dan ditanamai dengan tanaman tertentu pula.  Selanjutnya setiap pot diberikan perlakuan pupuk menurut  jenis dan jumlah unsur hara yang diteliti (sebagian tanpa pupuk/kontrol).  Dari  pertumbuhan atau produksi tanaman yang  diperoleh dapat dideteksi kekurangan dan kebutuhan akan unsur hara dari tanah dan tanaman tersebut.







BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengambilan Contoh Tanah
Pada sebidang tanah yang akan diuji tingkat kesuburan tanahnya, diambil contoh tanahnya pada beberapa titik. Untuk tanaman yang perakarannya dangkal pengambilan contoh tanah cukup sampai kedalaman 30 Cm. Saat pengambilan contoh tanah gulma harus dibersihkan. Contoh tanah dari beberapa titik dicampur rata lalu dimasukkan ke dalam pot (polybag).


Add caption
 






Ket:           = Contoh petak tanah
                  = Letak pengambilan contoh tanah

2.2 Jenis Tanaman Untuk Menguji
Tanaman yang akan digunakan sebagai indikator adalah tanaman yang peka terhadap kekurangan unsur hara contohnya adalah Tomat, slada, bunga matahari, jagung.

2.3 Macam Perlakuan
Macam perlakuan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Kontrol/Nol (tanpa pemupukan), NPK, NPK + Mikro, PK (tanpa N), NK (tanpa P), NP (tanpa K).




2.4 Menentukan Dosis Pupuk
Misal dosis pemupukan 100 kg/ha. Lapisan tanah yang di pupuk sedalam 30 cm. Berat tanah per hektar 100 x 100 x 0,3 x 1,4 (BD tanah) ton = 4200000 kg. Bila tiap pot berisi 5 kg tanah maka perlu pupuk :
5
----------------- x 100000 gram = 0,12 gram.
4.200.000

2.5 Penanaman Dalam Pot
Pada pot yang telah diisi tanah dipupuk sesuai dengan dosis yang dituju. Tanamanyang ditanam harus dari semai (tidak dari biji). Pesemaian dilakukan pada pasir. Bila sudah tumbuh (2 minggu) baru dipindahkan ke pot. Bila ada kepiting biji, kepiting bijiharus dibuang terlebih dahulu. Mula-mula ditanam 2 batang. Setelah 3 mingguditinggalkan satu yang sehat. Tanaman ditaruh di tempat yang baik, mendapat sinar matahari yang cukup. Pada bagian bawah pot ditaruh piring untuk menampung curahan air siraman yang berlebihan. Kelebihan air ini harus dikembalikan ke tanaman lagi (disiramkan lagi ke pot).


2.6 Pengukuran Hasil
Pengukuran hasil berupa berat kering dapat berupa biological yield (tidak sampai umur panen) atau ekonomical yield (sampai umur panen).


2.7 Aplikasi Percobaan di Rumah Kaca (Pot Test) dilapangan
Sering kita tidak tahu persis beberapa jauh tanah yang kita tanami kekurangan unsur tertentu. Kita sering mengetahui adanya dosis regional untuk acuan pemupukan. Padahal di dalam regional tersebut masih banyak variasi tanah yang memerlukan dosis dan macam pupuk yang berbeda. Walaupun pendugaan kesuburan tanah dengan cara Pot Test ini belum bisa menentukan berapa tepatnya kekurangan unsur tertentu pada suatu lahan, tetapi sudah dapat digunakan untuk menduga kesuburan tanah dan kemungkinan unsur apa yang kurang pada lahan tersebut.
Dalam menggunakan Pot Test bahan dan alat yang dapat di gunakan cukupsederhana dan tidak terlalu rumit untuk menghitung hasilnya. Karenanya cara Pot Test bisa dilakukan untuk menduga kesuburan tanah dan kemungkinan kekurangan unsur tertentu pada tanah sampai ke pelosok yang tidak terdapat laboratorium.












BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat di simpulkan bahwa Percobaan pot di rumah kaca dengan menggunakan tanaman sebagai indikator  (Biological test)  dapat pula memberi gambaran mengenai status unsur hara di dalam tanah. Selain itu aplikasi metode ini sangat mudah untuk diaplikasikan karena caranya yang tidak rumit. Salah satu kekurangan dari metode ini adalah belum dapat mengetahui dosis yang tepat terhadap kekurangan suatu unsur pada tanah tertentu, oleh karena itu diperlukan sebuah inovasi lagi agar metode ini dapat menjadi sebuah metode yang lebih sempurna.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar