METODE
EVALUASI KESUBURAN TANAH
(PERCOBAAN
DI RUMAH KACA)
Disusun
Oleh:
DENI
SETYAWAN
111510501088
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
BAB
1. PENDAHULUAN
Tanah
memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung sejumlah faktor pembentuk tanah yang
merajai di lokasi tersebut, yaitu: bahan induk, iklim, relief, organisme,
atau waktu. Tanah merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu kesuburan tanah,
sedangkan kinerja tanaman merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah. Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menghasilkan bahan tanaman
yang dipanen. Maka disebut pula
daya menghasilkan bahan panen atau produktivitas. Ungkapan akhir kesuburan tanah ialah hasil panen,
yang diukur dengan bobot bahan kering yang dipungut per satuan luas (biasanya hektar)
dan per
satuan waktu. Dengan menggunakan tahun sebagai satuan waktu untuk perhitungan hasil panen,
dapat dicakup akibat variasi keadaan habitat akar tanaman karena musim.
Salah satu
metode evaluasi kesuburan tanah adalah dengan metode percobaan di rumah kaca.
Percobaan pot di rumah kaca dengan menggunakan tanaman sebagai indikator
(Biological test) dapat pula memberi gambaran mengenai status unsur hara
di dalam tanah. Pendekatan yang dilakukan disini adalah :
contoh-contoh tanah diambil dari daerah yang akan diteliti kemudian dengan
berat tertentu dimasukkan kedalam pot dan ditanamai dengan tanaman tertentu
pula. Selanjutnya setiap pot diberikan perlakuan pupuk menurut
jenis dan jumlah unsur hara yang diteliti (sebagian tanpa pupuk/kontrol).
Dari pertumbuhan atau produksi tanaman yang diperoleh dapat
dideteksi kekurangan dan kebutuhan akan unsur hara dari tanah dan tanaman
tersebut.
BAB
2. PEMBAHASAN
2.1 Pengambilan Contoh Tanah
Pada sebidang tanah yang akan diuji
tingkat kesuburan tanahnya, diambil contoh tanahnya pada beberapa titik. Untuk
tanaman yang perakarannya dangkal pengambilan contoh tanah cukup sampai
kedalaman 30 Cm. Saat pengambilan contoh tanah gulma harus dibersihkan. Contoh
tanah dari beberapa titik dicampur rata lalu dimasukkan ke dalam pot (polybag).
Add caption |
Ket: = Contoh petak tanah
= Letak pengambilan contoh
tanah
2.2 Jenis Tanaman Untuk
Menguji
Tanaman
yang akan digunakan sebagai indikator adalah tanaman yang peka terhadap
kekurangan unsur hara contohnya adalah Tomat, slada, bunga matahari, jagung.
2.3 Macam Perlakuan
Macam
perlakuan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Kontrol/Nol (tanpa
pemupukan), NPK, NPK + Mikro, PK (tanpa N), NK (tanpa P), NP (tanpa K).
2.4 Menentukan Dosis Pupuk
Misal
dosis pemupukan 100 kg/ha. Lapisan tanah yang di pupuk sedalam 30 cm. Berat
tanah per hektar 100 x 100 x 0,3 x 1,4 (BD tanah) ton = 4200000 kg. Bila tiap
pot berisi 5 kg tanah maka perlu pupuk :
5
-----------------
x 100000 gram = 0,12 gram.
4.200.000
2.5 Penanaman Dalam Pot
Pada pot yang telah diisi tanah dipupuk
sesuai dengan dosis yang dituju. Tanamanyang ditanam harus dari semai (tidak
dari biji). Pesemaian dilakukan pada pasir. Bila sudah tumbuh (2 minggu) baru
dipindahkan ke pot. Bila ada kepiting biji, kepiting bijiharus dibuang terlebih
dahulu. Mula-mula ditanam 2 batang. Setelah 3 mingguditinggalkan satu yang
sehat. Tanaman ditaruh di tempat yang baik, mendapat sinar matahari yang cukup.
Pada bagian bawah pot ditaruh piring untuk menampung curahan air siraman yang
berlebihan. Kelebihan air ini harus dikembalikan ke tanaman lagi (disiramkan
lagi ke pot).
2.6 Pengukuran Hasil
Pengukuran
hasil berupa berat kering dapat berupa biological yield (tidak sampai umur
panen) atau ekonomical yield (sampai umur panen).
2.7
Aplikasi Percobaan di Rumah Kaca (Pot Test) dilapangan
Sering kita tidak tahu persis beberapa
jauh tanah yang kita tanami kekurangan unsur tertentu. Kita sering mengetahui
adanya dosis regional untuk acuan pemupukan. Padahal di dalam regional tersebut
masih banyak variasi tanah yang memerlukan dosis dan macam pupuk yang berbeda.
Walaupun pendugaan kesuburan tanah dengan cara Pot Test ini belum bisa
menentukan berapa tepatnya kekurangan unsur tertentu pada suatu lahan, tetapi
sudah dapat digunakan untuk menduga kesuburan tanah dan kemungkinan unsur apa
yang kurang pada lahan tersebut.
Dalam menggunakan Pot Test bahan dan
alat yang dapat di gunakan cukupsederhana dan tidak terlalu rumit untuk menghitung
hasilnya. Karenanya cara Pot Test bisa dilakukan untuk menduga kesuburan tanah
dan kemungkinan kekurangan unsur tertentu pada tanah sampai ke pelosok yang
tidak terdapat laboratorium.
BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat di
simpulkan bahwa Percobaan pot di rumah kaca dengan menggunakan tanaman sebagai
indikator (Biological test) dapat pula memberi gambaran mengenai
status unsur hara di dalam tanah. Selain itu aplikasi metode ini sangat mudah
untuk diaplikasikan karena caranya yang tidak rumit. Salah satu kekurangan dari
metode ini adalah belum dapat mengetahui dosis yang tepat terhadap kekurangan
suatu unsur pada tanah tertentu, oleh karena itu diperlukan sebuah inovasi lagi
agar metode ini dapat menjadi sebuah metode yang lebih sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar